senja
bukan lagi mainan si pari-pari
yang dulu bisa dilihat menari dengan api,
dan kadang kala dengan hati
senja
aku ukir untuk mimpi
matahari juga bisa tenggelam di hujung jari-jari
senyum untuk orang yang punya kekasih
sampai siang
angin yang berbicara dengan rambut
lalu di mana jari-jari kamu?
dan sampai siang
bicara bukan lagi milik lidah
tapi milik mata
dan yang beda bukan sesiapa
tapi aku, dia dan mereka
No comments:
Post a Comment